Jumat, 08 Juli 2016

FULL REVIEW FILM + NOVEL “You are the Apple of My Eye”



Halo, Minal aidin walfaizin semuanyaaa, udah lama gak ngisi konten di blog ini. Berhubung lagi sibuk-sibuknya jadi mahasiswa tingkat akhir, jadi semua jadwal agenda jadi terbengkalai. Oke seperti judul postingan ini, gue akan me-review film sekaligus novel “You are the Apple of My Eye”. Jadi siapin teh/kopi dan snack nya jangan lupa karena tulisan ini bakal panjang. 


Ada yang udah nonton film “You are the Apple of My Eye”?
“You are the Apple of My Eye” ini adalah film Taiwan yang diangkat dari novel semi-autobiografi sang sutradara, yaitu Giddens Ko/Ko Ching-Teng. Jadi film ini adalah kisah cinta Ko Ching-Teng sendiri. Gue tau film ini tuh baru beberapa bulan yang lalu, padahal film ini udah release dari tahun 2011. Ketinggalan jaman banget gue baru nonton tahun 2016 L. Karena film ini rekomen banget dan harus ditonton makanya gue bikin review ini biar makin banyak yang nonton. 

Awalnya gue tau film ini gara-gara temen gue nonton film ini dikelas terus gue iseng ikutan nonton. Pas awal sih gue pikir kok kaya film Comedy gitu, eh ternyata film nyesek kampretttt. Gara-gara film ini gue jadi suka film-film comro macem hello stranger, atm error, my sassy girl. Langsung aja menuju review…


Film ini berkisah tentang Ko Ching-teng yang diperankan oleh Ko Chentung, anak SMA yang berandalan suka jahil dan melakukan aneh-aneh juga malas. Dia mempunyai temen sekelas, temen sejak SMP yang bernama Shen Chiayi yang diperankan oleh Michelle Chen. Shen Chiayi adalah seorang siswi yang rajin, pintar, dewasa bisa dilihat dari cara dia berpikir, bahkan dia sering mangatai Ko Ching-Teng ‘Kekanak-kanakan’ karena tingkah konyol, usil yang dilakukannya. Oiya Shen Ciayi banyak disukai oleh anak laki-laki disekolahnya, bahkan ke-empat teman Ko Ching-Teng bersaing mengejar dia. 

Awalnya Ko Ching-Teng dan Shen Chiayi tidak lah dekat melainkan saling membenci satu sama lain, karena ‘ke usilan’ yang Ko Ching-Teng lakukan saat jam pelajaran. Akhirnya dia dipindahkan oleh guru tempat duduknya ke depan Shen Chiayi dan meminta dia untuk mengawasi Ko Ching-Teng. Sampai pada suatu ketika Shen Chiayi tidak membawa buku pelajaran B.Inggris, tanpa di duga Ko Ching-Teng meminjamkan buku nya pada Shen Chiayi agar Shen Chiayi tidak menerima hukuman. Mulai dari sini sikap Shen Chiayi pada Ko Ching-Teng berubah, bahkan dia menyuruh Ko Ching-Teng unutk belajar, belajar, dan belajar.

 Adegan hukuman buat Ko Ching-Teng.

 Shen Chiayi manis banget disini, padahal umur michelle hampir 30 saat di film ini.

Kedekatan antara Shen Chiayi dan Ko Ching-Teng semakin terjalin, walaupun mereka dekat tapi mereka gak pernah ’declare’ kalo mereka pacaran meski tau satu sama lain saling menyukai. Akhirnya setelah lulus dari SMA, Ko Ching-Teng & Shen Chiayi berpisah karena berbeda kampus jadi LDR gitu lah. Meski mereka LDR, mereka selalu menjalin komunikasi via telpon di asrama nya masing-masing. Libur natal pertama saat kuliah, Ko Ching-Teng datang ke tempat Shen Chiayi di Taipei mirip-mirip kencan gitulah mereka berdua tapi yang anehnya mereka gak pacaran secara ‘status’. Nah saat di Taipei ini Ko Ching-Teng sempat mengungkapkan perasaanya pada Shen Chiayi, namun bodohnya dia tidak ingin mendengar jawaban Shen Chiayi. (padahal jawabannya …. ah sudahlah)

Adegan ‘kencan’. Shen Chiayi manisssss banget.


Adegan ‘kencan’. Lagi-lagi Shen Chiayi manisssss banget.

Nah di tahun ke 2 kuliah, karena suatu ‘ke usilan’ Ko Ching Teng mereka berdua bertengkar hebat dan lebih memilih untuk tidak saling bersama lagi. Apa yaaa? dibilang putus juga bukan, kan gak ada ‘status’. Istilahnya Ko Ching-Teng berhenti untuk mengejar Shen Chiayi. Mengetahui Ko Ching-Teng dan Shen Chiayi bertengkar hebat dan sudah tidak lagi bersama salah satu teman Ko Ching-Teng menyatakan perasaannya pada Shen Chiayi. Mereka berdua akhirnya berpacaran, namun tidak lama hanya 5 bulan.


Adegan menelpon setelah gempa.

Saat Taipei di guncang gempa, Ko Ching-Teng mati-matian berusaha untuk menghubungi Shen Chiayi. Akhirnya usaha nya pun berhasil, Ko Ching-Teng menanyakan keadaan  Shen Chiayi. Disinilah mereka berdua menceritakan kenangan-kenangan yang telah mereka lewati bersama. Di akhir cerita Shen Chiayi menelpon Ko Ching-Teng untuk memberi tahu kalo dia akan menikah dengan pria lain. *sad* Di akhir scene, ditunjukin semua flashback kenangan Ko Ching-Teng dan Shen Chiayi saat menyatakan perasaan nya dan nerbangin lampion harapan, disitu Shen Chiayi nulis kalo ingin bersama Ko Ching-Teng tapi dia gak mau denger jawaban itu *nyesek banget disini*. 

Ada satu quote dari Ko Ching-Teng yang menarik saat pernikahan Shen Chiayi di film :
“Ketika Kamu Sangat-Sangat Menyukai Seorang Wanita. Ketika Ada Seseorang Yang Mengasihinya & Mencintainya, Maka Kamu Akan Benar-Benar Dari Hati Yang Paling Dalam Mendoakan Dia Agar Bahagia Selamanya”


Sabar ye bro haha.
Kesimpulan :
Film yang sarat makna dan penuh arti dibalut dengan comedy yang ‘pervert’. Gue salut sama penulis sekaligus sutradaranya dalam membangun cerita, padahal ini adalah film pertama yang dia sutradarai. “You are the Apple of My Eye” film yang mengajarkan untuk tidak takut mengambil setiap resiko (dalam hal ini menyatakan perasaan), indahnya masa-masa PDKT, belajar ikhlas menerima meskipun Shen Chiayi menikah dengan pria lain, kalo bukan jodoh kita bisa apa, dan yang paling penting ‘kemapanan mengalahkan ke gantengan’ Lol. Film kampretttt lah ini hahah

Kalo gue jadi si Ko Ching-Teng, gue gak tau harus ngapain. Bayangin aja 8tahun ngejar Shen Chiayi, udah suka sama suka, eh akhirnya gak bisa bersama. L*sad*


Adegan Favorite, waktu nerbangin lampion harapan. Sweet…

Oiya ada beberapa perbedaan antara Film & Novel “You are the Apple of My Eye”, tapi intinya sih sama. Bahkan kata-katanya pun sama seperti di film nya. Setelah gue baca novelnya harus gue akui si Gidden Ko/Ko Ching-Teng ini emang agak-agak kelakuannya haha
1.      Adegan Bugil dan IYKWIM itu gak ada cuma lucu-lucuan aja di film. Lol
2.      Adegan nusuk punggung Ko Ching-Teng pake pulpen itu pas SMP sebenarnya bukan SMA
3.     Shen Chiayi bukan cinta petamanya Ko Ching-Teng, cinta pertamanya adalah cewe yang malah benci Shen Chiayi
4.      Aslinya Ko Ching-Teng gak bodoh-bodoh banget, dia cuma males belajar aja
5.      Aslinya Shen Chiayi emang dewasa banget diumur segitu, terlalu mungkin buat gue
6.      Adegan belajar sampe malem itu bukan karena Shen Chiayi yang nyuruh, tapi inisiatif Ko Cing-Teng buat jagain Shen Chiayi
7.     Adegan Ko Ching-Teng nyatain perasaan itu sebetulnya di telfon bukan di lampion, mereka telfonan 7 jam non stop. *berapa tuh bayarnya -__-
8.      Adegan berantem dikampus itu nyata, emang agak-agak si gidden ini kelakuannya -__-
9.      Adegan bertengkar hebat pun di telfon.
10. Setelah bertengkar hebat, Ko CHing-Teng & Shen Chiayi masing-masing punya pacar. Tapi Ko Ching-Teg yang paling awet.
11.  Shen Chiayi jadian dengan temen Ko Ching-Teng cuma 2 bln itupun mereka gapernah ketemu *sad*
12.  Shen Chiayi sebetulnya mau nembak Ko Ching-Teng, pas april mop karena gak ditembak-tembak Ko Ching-Teng, cuma gak jadi.
13. Sebetulnya Shen Chiayi masih berharap pada Ko Ching-Teng setelah bertengkar hebat, cepat atau lambat pasti akan bersama lagi pikirnya. Namun pada faktanya enggak, Ko Ching-Teng awet dengan pacarnya, disitu membuat Shen Chiayi cemburu
14.  Shen Chiayi menikah dengan laki-laki yang 8tahun lebih tua. *cocok sih*
15.  Adegan nyium mempelai pria itu gak ada, cuma ke isengan si gidden(sutradara) aja. Lol
16.  Di novelnya lebih banyak nyeseknya, apalagi bab-bab terakhir :(

Salah satu qoute yang gue suka di novelnya : 
"Tanpa benang merah dari dewa jodoh, memperjuangkan cinta rasanya sangat sulit dan perlu melalui banyak kejadian."

7 komentar:

  1. mas punya lagu those years gak ? yang versi ending film pas nikahan, tanpa vocal gitu. udh nyari2 di yutub gk ada XD

    BalasHapus
  2. Bener banget film ininyesek banget. Di film ini menunjukan bahwa cinta itu terkadang harus bisa merelakan 👍

    BalasHapus
  3. Filmnya lucu, menarik, jail, romantisnya kena banget. Film ini memang dianjurkan untuk orang dewasa, review film yang lebih lengkap https://jurnalfilm.com/youre-the-apple-of-my-eye-film-taiwan-atau-jepang/

    BalasHapus